Oleh: Angginak Sepi Wanimbo
Salah satu tokoh Pegunungan Papua Bonny Lani dikenal sebagai musisi kalangan masyakata luas dan Pegunungan Papua dengan keteladanan, kerendahan hati, ketekunan, kepolosan tidak bosan – bosan berjuan dalam dunia seniman hingga kini menjadi motivator generasi muda – mudi sosok sebagai bapak musisi.
Awal mulai tertarik termotivasi melihat, mendengar gaya, sikap, keteladan musisi – musisi terdahulu dari Pegunungan hingga Lani tekat mengambil komitmen, keputusan untuk menekuni dalam seniman sejak ada di bangku studi Sekolah Dasar (SD) dengan hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Niat mau belajar musik dan nyanyi tinggi namun kekurangan alat bangtu tetapi semangat juang tidak begitu kendor tekat tetap fokus usahakan datangkan alat musik gitar dan lainnya satu – satu dengan hari ini mempunyai alat untuk pakai cukup lumayan entah itu ada kekurangan namun melengkapi waktu berjalan.
Saya tidak seorang diri tetapi apa yang saya dapat ilmu tentang musik tentu berbagi dan orbitkan musisi – musisi berikut supaya suara – suara emas pegunungan Papua terus terlahir, terdengar oleh semua kalangan di tanah Papua maupun diluar Papua.
Pertolongan dan campur tangan TUHAN sehingga hari ini saya mempunyai tim musisi dengan teman – teman seniman lainnya yang ada di Wilayah Lapago.
Dahulu kita melihat Pemerintah daerah melakukan ifen – ifen tertentu bagian musisi/seniman dipakai tenaga orang lain tetapi hari ini TUHAN sudah siapkan kami anak daerah untuk maju, berkembang dengan sahabat – sahabat daerah lain kami sudah sangat siap menjadi berkat dan kemuliaan nama TUHAN di tanah Papua.
Lani tidak hanya seorang musisi tetapi juga sebagai tokoh muda Pegunungan Papua selalu berjuang hak – hak rakyat kecil menyoal tanah yang diabaikan, disingkirkan, dimanfaatkan oleh orang lain untuk mencuri, merampas atas tanah adat di wilayahnya sendiri.
Menurut Lani tanah tidak pernah melahirkan anak, tanah sebagai napas, tanah sebagai kehidupan manusia, tanah sebagai ATM yang sedang terbaring, tanah sebagai Mama yang melahirkan, membesarkan dan menghidupkan kebutuhan manusia setiap hari sebabnya manusia wajib hukum menjaga tanah, merawat tanah, memelihara tanah dengan baik untuk anak, cucu masa depan.
Saat ini tanah kita kasih kepada orang lain bukan orang Papua boleh – boleh saja tetapi ketika mereka menguasai tanah kami nanti nasip anak cucu kedepan akan terlantar seperti daerah lain karena itu tidak mau melihat lain sama seperti mereka tetapi kami tetap kuat berdiri teguh di atas negeri kami sendiri.
Orang luar Papua datang beranak cucu di tanah Papua tetapi kami penduduk orang asli Papua tidak bisa beranak cucu diluar Papua hanya satu – satu yang kami bisa hidup di tanah Papua.
Hari ini pada tanggal, 22 Juli 2025 Waktu, 10 – 30 WIT perjumpaan salah satu tokoh anak muda Papua Angginak Sepi Wanimbo, pegiat literasi tetapi juga sebagai salah satu penulis berasal dari TiEyom Tiom Kabupaten Lanny Jaya.
Lani sosok sebagai bapak yang selalu menjambung lidah, menyuarahkan hak atas tanah adat di wilayahnya maka karya buku saya berjudul, “Tanah Kami Masa Depan Kami” berikan kepada Lani sebagai bekal, referensi, pedoman, rujukan untuk menjaga, memelihara, merawat dan melihat tanah dan manusia Papua secara utuh.
Selain buku itu ada karya Gembala Dr. Socratez Sofyan Yoman, berjudul, “Prabowo dan Tantangan Penyelesaian Konflik Papua” dan buku lainnya yaitu “Sejarah Kepemimpinan Pemuda Baptis Papua, Masa Depan Penuh Harapan” yang ditulis Angginak Sepi Wanimbo.
Kehadiran empat buku ini menjadi motivasi, semangat tersendiri bagi Lani bagimana tetap tekun, kuat, fokus berjuang hak – hak rakyat kecil yang diabaikan, dipermainkan, diperkosa, dirampas oleh orang lain.
Waktu itu TUHAN tanya pada Musa di tanganmu itu ada apa lalu Musa jawab ditangan saya ada tongkat TUHAN sampaikan kepada Musa pakai tongkat itu selamatkan umat yang ditindas oleh Raja Piraun supaya mereka dapat diselamatkan.
Hari ini TUHAN tanya kepada kita semua ditanganmu itu ada apa yaitu ada ilmu pengetahuan, skil, keterampilan, kemampuan, hobi dan lainnya itu Anda silahkan mengunakan untuk selamatkan hutan, tanah dan manusia Papua supaya semua dapat diselamatkan.
Kemampuan yang TUHAN kasih jangan mengunakan untuk mempersulit orang lain, merampas hak orang lain, membunuh orang lain, mencuri barang orang lain, tetapi kemampuan itu kita pakai sebagai senyata mendidik orang yang belum terdidik, menjangkau orang yang belum terjangkau, menolong orang yang belum ditolong, selamatkan orang yang belum diselamatkan supaya semua manusia hidup damai dengan sesama manusia.
Menulis dan musisi salah satu jalan untuk mencerdaskan, menyadarkan, membangkitkan spirit bagi yang lain untuk tetap juang dalam dunia pelayanan sesuai profesi masing – masing di bumi Cenderawasih Papua.
Selamat membaca bagi sahabat – sahabatku yang baik TUHAN Yesus Kristus memberkati kita semua. Amin.
Jagara, 22 Juli 2025