Deiyai, KABARDEIYAIDUAMO.COM – Yan Christian Warinussy Juru Bicara Jaringan Damai Papua (Jubir JDP) mendesak dihentikannya konflik dan tindakan saling menyerang serta membunuh yang terjadi diantara Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diperankan Satuan Tugas (Satgas) Habema dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sejak Rabu, 14 Mei 2025 di wilayah Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah.
Seruan ini JDP sampaikan dalam rangka memberikan jaminan dan dukungan bagi dibangunnya suasana damai bagi kepentingan pencegahan serta penekanan konflik bersenjata yang senantiasa menyebabkan timbulnya korban jiwa dan harta benda di kalangan rakyat dan warga sipil di Kabupaten Intan Jaya sendiri. Saling klaim angka korban yang jatuh diantara TNI dan TPNPB.
“JDP memandang bahwa penting dikedepankan jaminan keamanan dan suasana penghentian konflik bersenjata”,ujar Jubir JDP, Yan Christian Warinussy saat dihubungi Via WhatsApp di Sorong pada Sabtu, (17/5/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekaligus memberikan kesempatan bagi keterlibatan lembaga yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab secara hukum untuk melakukan penyelidikan (investigasi) Hak Asasi Manusia, yaitu Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Komnas HAM RI) untuk bekerja berdasarkan amanat Undang Undang Republik Indonesia Nomor :39 Tahun 1999 Tentang HAM serta Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM.
JDP juga mendesak lembaga internasional yang berkompeten menurut Hukum Internasional, yaitu Dewan HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengirimkan permintaan resmi kepada Pemerintah Indonesia untuk turut menyelidiki konflik bersenjata yang kerap terjadi dan melibatkan TNI, Polri serta TPNPB yang ada gilirannya senantiasa menjadi sebab jatuhnya korban warga sipil Papua Asli.
“Ini penting untuk menyelidiki secara independen terkait kebenaran korban apakah 18 orang seperti klaim TNI? Ataukah 3 (tiga) orang versi Pernyataan Juru Bicara TPNPB Sebby Sambom, dimana 2 (dua) diantaranya adalah korban luka-luka”,tutup Chistian Warinussy.
Reporter : Sisko Pekei
Editor : Admin